Selasa, 09 Desember 2008

TEORI MOTIVASI MASLOW

Teori motivasi Maslow mengemukakan bahwa, faktor-faktor motivator terdiri dari 5 jenjang. Dalam relevansinya dengan organisasi tempat bekerja, ini berarti bahwa, manajemen harus memperhatikan pemenuhan 5 jenjang kebutuhan tersebut, sebab apabila tidak, maka karyawan akan tidak termotivasi dalam bekerja. Oleh karenanya, jenjang kebutuhan ini "wajib" dipertimbangkan oleh perusahaan.
Karena penemuannya ini juga, kemudian Maslow dikenal sebagai penggagas "piramida kebutuhan". Maslow meyakini bahwa kebutuhan itu berjenjang dari yang paling dasar hingga puncak. Apabila kebutuhan pada level yang di bawah telah dipuaskan, maka manusia baru menghendaki pemuasan kebutuhan pada level/jenjang yang di atasnya. dengan kata lain, kepuasan yang diperoleh dari pemenuhan kebutuhan pada level yang di bawah akan mendorong manusia untuk memenuhi kebutuhan jenjang berikutnya yang lebih tinggi.
Lima jenjang kebutuhan dalam piramida Maslow tersebut, dari yang level bawah hingga yang paling puncak adalah sebagai berikut :
  1. kebutuhan fisiologis/fisiological needs (gaji, uupah, tunjangan, honorarium, bantuan pakaian, sewa perumahan, uang transport, dll),
  2. kebutuhan keamanan/security needs (jaminan masa pensiun, santunan
    kecelakaan,jaminan asuransi kesehatan, dsb),
  3. kebutuhan sosial/afiliasi/social needs (kelompok formal/informal, menjadi ketua yayasan, ketua organisasi olahraga dsb),
  4. kebutuhan penghargaan/esteem needs (status, titel,simbol-simbol, promosi, perjamuan, dsb),
  5. kebutuhan aktualisasi diri/self actualization needs (kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan).

1 komentar:

Bakso mas item / pak mul mengatakan...

makasih sob atas info nya